"Eh, iya. A-Aku baik, kok. Kenapa?"
"Harusnya aku yang tanya kenapa, Li. Kenapa kamu nggak ikut gabung dengan teman-temanmu? Kamu ... nggak seneng?" pertanyaan Evan seketika membuat Lia menggelengkan kepala dengan cepat.
"Eh, nggak. Bukan gitu, seneng kok. Emmm ... cuma, aku cuma agak capek aja." Tanpa berniat untuk membohongi Evan, Lia menjawab demikian karena tak tahu harus bagaimana menjelaskan kepada sang pemuda.
Evan menoleh ke arah Lia, lalu untuk beberapa saat dipandanginya sang gadis yang memang terlihat agak berbeda serta tidak bersemangat lagi dibanding sebelumnya. Merasa sedang jadi pusat perhatian si pemuda, Lia malah ikut membalas menatapnya. Sesaat setelah berpandangan, Evan jadi menilai jika sang gadis tengah memikirkan sesuatu yang entah apa ia sendiri tak tahu.
"Lia, are you ok? Kamu nggak sakit, kan?" tanya Evan sekali lagi, sambil memegang kedua bahu sang gadis dan sedikit memutarnya agar bisa berhadapan dengannya.