Ben sangat menyukai keluarga Prasojo, dan berharap memiliki keluarga dengan tiga putra tangguh seperti mereka.
Alessa Maretta duduk di sampingnya. Ben mulai menyatakan keinginannya yang telah lama terpendam. Tangan kekasihnya lalu ditautkan ke jarinya.
"Aku tak bisa terus menerus tinggal di Puri Lombardy jika kita tak memiliki ikatan. Tak enak rasanya dengan Grandpa Marchetti walau sudah diijinkan Papamu dan Papaku," kata Ben mengeluh.
Putri bungsu Tuan Maretta menoleh. "Lalu apa yang kita lakukan supaya terus bersama?"
"Maukah kau menikah denganku?" tanya Ben serius.
Sayangnya Alessa menanggapi biasa, sambil memukul bahunya.
"Kau pasti bercanda! Bukankah katamu biar kakakku Marc menikah lebih dulu dengan Monica."
Kekasih hatinya bersungut-sungut. "Mereka kelamaan, aku maunya secepatnya!"
Gadis cantik manja mempesona mengelus rahang keras putra Rocco Marchegiano.
"Kenapa kau tiba-tiba memaksa seperti ini, pasti ada alasannya jika kita menikah lebih cepat dari kakakku."