Sebelum mereka tiba di bandara Capodichino, Michael telah memberi instruksi ke keluarganya agar siaga. Perjalanan ini tak akan mulus begitu saja.
Napoli kota terbesar ketiga setelah Roma dan Milan.
Menuju ke kediaman Fransesco tidak seperti yang dibayangkan, begitu tenang menghanyutkan. Kota ini habis diguyur hujan deras.
"Kau kelihatan gelisah!" tegur Marc Maretta.
Dua mobil beriringan, di belakang kedua adik Michael bersama satu pengawal.
Michael membalas. "Hari sudah gelap, musuh tidak mudah terlihat."
Baru saja kata itu terucap. Mobil di rem mendadak menghindari tabrakan.
Empat orang bersenjata lengkap keluar dari mobil menodongkan ke kendaraan yang ditumpangi Michael dan Marc.
"Keluar kalian semua! Serahkan putri Fransesco, cepat!"
Michael melirik pengawal Diego pengemudi mobil mereka. Kodenya diterima dengan baik, senjata sudah siaga di tangannya.
Ia keluar bersama Marc. Kekasihnya Monica ikut serta walau Marc melarangnya.
"Mau apa kalian?"