Ayu terkejut sesaat pintu ruang kantor terbuka, tanpa ada ketukan dari luar.
Veronica datang menghampiri meja kerja, menuding ke wajahnya.
"Dasar kau wanita murahan, pelacur! Kau merebut Michael dariku, di saat sedang menikmati kebahagiaan bersamaku. Kau iri, karena pernah menjadi istri yang tidak berguna untuknya!" teriaknya berapi-api.
Istri tak berguna bagi Michael? Bagaimana bisa wanita jalang itu mengetahui masa lalunya!
Ayu hampir saja terjengkang dari kursi. Ada orang lain sengaja menyelidiki kehidupannya, siapa dan untuk apa mereka mengusik dirinya lagi.
"Apa maksudmu, Nona Veronica? Aku tidak mengerti perkataanmu." Ayu menahan emosi.
Wanita brengsek ini bisa membuat gaduh di kantornya jika harus ditanggapi secara keras.
"Hmm--- kau wanita licik, Ayu! Memisahkan aku dan tunanganku, menghancurkan hubungan saudara antara Michael dan Alano karena mengetahui pengkhianatanmu. Kau wanita paling meresahkan, menjijikkan!" maki Veronica tak berhenti.
Ayu langsung berdiri membalas tuduhan Veronica Young. "
Aku telah membatalkan kontrak ini dengan Michael, kalian bisa memilih event organizer lain. Kupikir itu keputusan yang baik, agar kita tak saling menyakiti. Mana mungkin kau mempercayai berita bohong tentang masa laluku. Aku tak ada hubungan dengan tunanganmu!"
Pembelaan dirinya tak pernah sempurna, tapi Ayu terus mencobanya.
Ternyata wanita seperti Veronica, sama berbahayanya seperti Michael Putra Prasojo!
"Aku tahu siapa kau sebenarnya, Ayu! Kau pernah menikah dengan Michael 10 tahun lalu, meninggalkanmu begitu saja, kemudian menceraikanmu. Kau pasti terkejut, mengapa pria tampan dan kaya raya itu lebih pantas bersanding denganku? Karena aku muda, cantik menggairahkan dari pada kau!"
Veronica senang merendahkan wanita di depannya, yang tak sebanding dirinya.
Ayu menekan perasaannya lebih dalam lagi. Wanita jalang itu menyerangnya lebih dulu, sebelum ia sempat melarikan diri dari kontrak mereka.
Sungguh kesalahan fatal, seharusnya ia tidak menerima penawaran apa pun dari mereka. Menyesal, tidak memutuskan dari awal saat mereka bertemu.
Nasi kini telah menjadi bubur, Ayu! Michael akan memburunya, mengambil putranya.
Ayu bisa kehilangan segala yang dimilikinya, terutama Alexander Prasetya Nugraha.
"Veronica, apa yang kau inginkan agar mau menutup mulutmu atas masa laluku?" tanya Ayu menderu.
Darahnya sudah mendidih. Jika emosi pecah, perang dunia yang ketiga di mulai di ruang kantornya.
Veronica tersenyum merasakan kemenangan ada di tangannya. Berkacak pinggang, dan mengancam lebih keras.
"Aku ingin pernikahan di kediaman orang tua Michael tetap megah dan mewah. Satu lagi, jauhi Michael mulai saat ini. Atau masa lalumu, aku buka di depan keluarganya!"
Deg! Wanita barbar! Ia tidak ingin keluarga Michael mengetahui semua itu.
Imbasnya keluarga Ayu pun harus bersitegang dengan mereka nanti. Bedebah kau, Veronica!
Semua makin rumit 10 tahun berlalu menyembunyikan diri kini tiada guna lagi.
Ayu akan menghadapi perseteruan keluarga lagi.
"Baiklah, aku bersedia mengerjakan pesta pernikahan megah dan mewah sesuai permintaanmu. Asalkan kau tutup mulut tentang masa laluku dengan Michael di depan keluarganya!" kecam Ayu balik.
Veronica tertawa, lalu meninggalkan ruangan. Ayu, wanita yang mudah dipedaya pria tidak seperti dirinya, kau tak bisa mengalahkanku aku!
Veronica menoleh lagi ke belakang, mencibir dan mengejeknya.
Kekuatan dan kekuasaan diriku lebih besar. Michael dan Alano kini berada dipihakku, kau cuma alas keset sepatu tak layak bersanding bersama tunanganku!
Sepeninggal Veronica keluar. Ayu duduk semakin tidak tenang, hatinya bertambah galau.
Asisten Anita datang tergopoh-gopoh, sempat mendengar kliennya marah-marah tapi tidak memahami persoalan yang terjadi.
"Mbak Ayu, ada apa? Kenapa Nona Veronica begitu emosi, saat keluar ruangan tadi?"
Ayu mengelak. "Ga pa-pa, Nit. Kita harus memindahkan segera lokasi pernikahan mereka, ke kediaman orang tua Pak Michael. Tolong kau urus secepatnya!"
Anita kaget mendengarnya. Persiapan tinggal dua minggu lagi, semua berubah begitu saja.
"Ga salah itu Mbak Ayu, tinggal dua minggu lagi. Undangan akan disebarluaskan, media menuntut meliput pernikahan spektakuler sang model cantik dengan pengusaha muda tampan. Mengapa bisa cepat berubah?" tanya Anita tidak bisa lagi membendung rasa ingin tahu.
"Mereka meminta, kita tinggal melaksanakan. Tolong kau buat rancangan ulang dari tamu, undangan terbatas termasuk catering, pelaminan. Segera ya, Nit!" jawab Ayu ingin segera menyingkirkan semuanya.
Teror Veronica tidak pada tempatnya. Ayu tak ada hubungannya lagi dengan Michael mantan suaminya.
Lagi pula pria itu tak bisa mengingat siapa dirinya sampai detik ini.
Tapi wanita jalang itu tak akan berhenti menyerang, sebelum kemauannya terpenuhi.
Ayu harus menyerah kalah kali ini lalu pergi, menghilang lagi.
***
Michael menghubungi Ayu di kantornya. Panggilannya tidak dijawab, berulang kali.
Ada apa lagi! Kenapa wanita mungil itu selalu membuat pikirannya begitu cepat teralihkan dari pekerjaan kantor.
Ia mencoba menelepon asisten Ayu, si bawel Anita. Wanita itu suka banyak bicara, pasti tahu situasi yang sedang terjadi di sana.
"Selamat siang Pak Michael, ada yang bisa saya bantu?" Anita sungguh terkejut.
Klien utama mereka menghubungi begitu cepat. Baru saja selesai ia mengajukan penawaran ulang pesta pernikahan mereka yang dipindahkan ke kediaman orang tuanya.
"Apa Ayu ada di ruangannya?" tanya Michael serius.
Bawahan Ayu tidak mungkin mau berbohong, ia bisa mendengar intonasi suaranya begitu gugup.
Siang ini ada sesuatu telah terjadi di kantor wanita itu.
"Hmm maafkan saya, Pak Michael. Sepertinya Mbak Ayu sedang sibuk saat ini, bertemu klien lain. Tadi Nona Veronica datang marah-marah, tapi saya tidak tahu apa-apa, sungguh!"
Oh, Anita keceplosan berbicara, kemudian menutup mulutnya.
Ia memukul keras keningnya sendiri.
Bodoh! Bodoh! Tak seharusnya mengatakan sesuatu padanya, sama saja ia memancing di air keruh. "
Pak Michael, tolong jangan beritahu Mbak Ayu soal kedatangan Nona Veronica tadi. Aduh, saya bakal kena semprot beliau nanti," suara Anita gugup.
Michael tertawa kecil.
Itulah alasannya Ayu tak mau mengangkat telepon darinya. Veronica si wanita jalang, melakukan sesuatu padanya!
"Okay, tolong kau sampaikan padanya, aku tunggu di kediaman orang tuaku dalam waktu 30 menit lagi. Kalian harus segera mendesain pesta pernikahan sesuai dengan kemauanku. Aku sudah membayar penuh kontrak itu, jadi minta dirinya agar hadir siang ini!" ancam Michael tegas.
Ayu harus datang menjelaskan apa yang telah terjadi di kantornya.
"Baik Pak Michael segera saya sampaikan," ujar Anita terburu-buru menutup teleponnya. Ia harus ke ruangan Mbak Ayu sekaligus membawa proposal penawaran ulang.
Pria itu ternyata memang kejam, hanya mendengar suaranya yang berwibawa saja, Anita langsung lari terbirit menyampaikan pesan ke atasannya.
Michael tahu cara menekan seseorang, memakai kekuasaan yang ia miliki. Sebatang rokok disulut kembali, dan menghitung waktu sebelum berangkat menuju kediaman orang tuanya.
Mereka harus bertemu dengan penyelenggara pesta pernikahannya. Mungkin ada baiknya mengenalkan dulu siapa pengganti mempelai wanita dari Veronica keparat, dengan Ayu Saraswati di suatu saat nanti!
Wanita mungil itu selalu mampu memutar balikkan pikirannya, resah menjadi tenang.
Tangan mungil yang ia rindukan, tubuh kecil sangat pas dalam pelukannya.
Walau Ayu selalu mendongakkan kepala untuk memandangnya. Matanya jernih, kadang tajam atau sayu.
Michael tetap menyukainya, makin menginginkannya!
Penthouse yang baru ia beli, terasa kosong dan sunyi. Michael ingin mengundang makan malam, berbicara dan bercanda, mendengar derai tawa renyah wanita itu lagi.
Membawa tubuh mungil itu ke ranjang baru miliknya, memeluknya sampai pagi.
Ayu pasti menolak percintaan semu, buktinya ia tetap melajang begitu lama. Terlalu setia, atau trauma pada mantan suami!
Michael belum tahu jawabannya sampai kini, kecuali ia bertanya langsung padanya.
Percikan api terakhir bagi mereka berdua.
Michael melancarkan aksinya setelah pesta pernikahannya usai.
Kau akan jadi milikku, Ayu!
Tangan kekar itu meraih kunci mobil di atas meja bergegas menemui wanita dirindukan setengah jam lagi.
Hatinya berbunga, semangatnya memuncak hanya karena seorang Ayu Saraswati!
***