Chereads / THE GIFT OF LOVE / Chapter 37 - PEREBUTAN HAK ASUH

Chapter 37 - PEREBUTAN HAK ASUH

Veronica menyandarkan diri di kursi, pagelaran fashion show di Paris berjalan lancar.

Wajah cantik blasteran Asia sangat menarik perhatian, dan ia tahu hal itu dapat menggoda banyak pria yang datang.

Bima Mahardika telah menghilang membawa kemarahan, begitu pun Michael Putra Prasojo membuat semua impiannya hilang.

Seharusnya ia tak di sini, melenggak lenggok di atas catwalk menawarkan senyum dan kebahagiaan palsu.

Kedua pria itu mencampakkan seenaknya. Veronica Young bukan lagi gadis pujaan, ia hanya wanita jalang yang telah diketahui banyak publik.

Tapi di Eropa, mereka tak mengurusi masalah pribadi. Berita miring tentangnya, menjadi gosip yang menyenangkan bagi para model.

Cemohan atas kegagalan menikahi Michael bumerang bagi karir Veronica.

Pria kaya raya tampan akhirnya berlalu dalam hidupnya hanya demi si mucikari keparat, Bima Mahardika!

Ia terus saja menyalahkan Ayu Saraswati!

Wanita brengsek itu ada di kota yang sama dengan dirinya. Sudah beberapa hari di sini tapi belum menemukannya.

Sialan kau, Ayu!

Di Paris, ia tidak bisa hidup bermewahan. Apartemen Michael sudah dijual, tak bisa memakai aset mantan tunangannya.

Namanya di blacklist di mana-mana.

Credit card miliknya hanya kartu tak berguna, digunting langsung semua boutique.

Tak ada perhiasan, pakaian, dan semua yang diinginkan Veronica bisa dibeli di sini.

Michael menutup aliran uang untuknya sekejap saja setelah malam memalukan itu.

Namun sikap angkuhnya tak bisa berubah. Michael ada di Paris, ia harus mencari dan meminta kembali padanya.

Ia tak mau kehilangan dirinya, kemewahan yang diberikan. Tersebar berita di antara model cantik di kamar hias tadi.

Michael Putra Prasojo memiliki perusahaan model agensi baru di Milan. Pria itu tinggal sendirian di sebuah penthouse mewah.

Veronica merasa keberuntungan berpihak padanya. Michael tak boleh sendirian lagi, ia yang akan menemani selamanya.

***

Saint Tropez

"Apa kalian sudah selesai bertengkar?"

tegur seseorang mengagetkan Michael dan Ayu.

Keduanya langsung berpaling ke arah suara tersebut. Marc Maretta sedang tersenyum.

Sepupu brengsek! Mata Michael tajam membalas.

"Kau tak mengenalkan ke teman kencanmu?" ujar Marc bercanda.

Ayu melepaskan diri dari pelukan Michael, tapi tangan kekar malah menggandeng pinggangnya.

Sial! Dua pria ini seperti bersaudara, menatap penuh perhatian. Sama-sama berbahaya baginya!

"Hai, aku Marc Maretta, sepupu Michael-! Senang melihatmu di sini, di kediaman keluarga kami. Sebaiknya menginap banyak kamar di atas, mau aku tunjukkan untukmu?" tawar Marc menggodanya.

Sebelum Ayu sempat menjawab.

Michael menarik tangannya. "Biar aku sendiri yang mengantar. Jaga pandanganmu, Marc! Ia mantan istriku!" omel Michael tegas.

Oh, bastardo! Marc langsung menunduk hormat padanya.

Wanita mungil ini memang cantik, tidak ada seorang pun ingin berhenti memandangnya, termasuk pengawal menjaga villa ini.

Sepupunya tadi terburu-buru meninggalkan Marc di cafe. Ia melanjutkan bertemu dengan kolega lainnya.

Ternyata Michael telah menemukan mantan istrinya, suatu kebetulan menyenangkan.

Namun kelihatan sekali keduanya sedang berseteru. Perdebatan kencang antar mereka memenuhi suasana villa yang hening.

Tamparan tangan kecil wanita itu mendarat keras di pipi sepupunya, terlihat jelas di mata Marc tadi.

Singa kecil yang mengaum membangunkan pasangannya.

Michael Putra Prasojo, pria kuat dan tangguh mengalahkan di setiap perburuan musuh, kini harus bertekuk lutut dengan wanita mungil di hadapannya.

Hampir saja Marc tertawa keras, tapi mata biru II Nonno Marchetti ada di mata Michael sekarang. Menatap marah, mengusir di villa miliknya sendiri.

Bedebah kau, Michael-!

"Aku antarkan Rara beristirahat ke kamar. Kau tunggu di sini!" perintah Michael tegas.

Marc hanya mengangguk.

Ia kakak sepupu, tapi bersama Michael yang berwibawa, dirinya tidak sebanding apa-apa.

Ayu hanya bisa tersenyum kecil memandangi kedua bersaudara.

Tangannya terus digiring menuju ke dalam villa yang luas, menaiki tangga dan berjalan menuju kamar yang ingin ditunjukkan oleh mantan suaminya.

Tapi ia menolak keras.

"Michael, aku tak ingin menginap di sini. Dan sebaiknya kembali ke Paris, penerbangan berikutnya masih ada yang bisa aku ambil siang ini!"

Michael menahan Ayu lebih lama lagi. Tangan wanita itu tetap ada di genggamannya.

"No! Kau tinggal di sini bersamaku, menikmati akhir pekan di Saint Tropez. Besok aku antar kemana pun kau ingin berwisata!"

Villa dijaga ketat oleh banyak pengawal. Ayu tak bisa kemana-mana. Semua mengawasi dirinya.

Kamar yang sering ditempati Michael, kini dipakai oleh Ayu Saraswati.

"Kau memang brengsek! Aku tak ingin satu kamar denganmu, kita bukan suami istri lagi, camkan itu!" seru Ayu keras.

Michael harus mengalah jika ingin mantan istrinya tinggal bersama di sini.

BRAKK-!

Pintu kamar dibanting keras.

Michael hanya bisa memandangi pintu yang menutup di depan wajahnya.

Tangan kanan mulai terasa kuat mengepal, ingin mendobrak dan menghancurkan agar dapat merengkuh wanita mungil di dalam sana.

BUKK-!

Dinding villa menjadi sasaran pukulannya.

Dengan bersungut-sungut meninggalkan Ayu sendirian di kamar, menuju ke sepupu Marc Maretta di teras belakang.

Hari yang penat bagi Michael Putra Prasojo.

Marc terlihat santai sambil menertawainya.

Michael langsung menyambar minuman, sekali teguk tandas seluruh isinya.

Meraih sebatang rokok lagi. Kaki panjangnya diangkat ke kursi lainnya.

"Bukan suatu kebetulan kalian berada di sini untuk bertemu lagi?"

"Entahlah, Marc! Mungkin keberuntungan sesaat bagiku. Rara sangat keras kepala tak mau berbagi hak pengasuhan putranya padaku. Menurutku, itu ide gila!"

"Tapi kau menyukainya! Tamparan yang manis aku lihat tadi, agar kau sadar wanita itu punya harga diri dengan 10 tahun tanpa menikah lagi, membuktikan mantan istrimu tak butuh dirimu kembali!"

"Aku hanya ingin membiayai hidup putraku saja, bukan hal lainnya."

"Alasan klise, jika ingin dapatkan cintanya, ya kau harus mengambil hati putranya dulu. Kau telah menyia-nyiakan kesempatan itu, wanita sulit memberi kesempatan kedua bila sudah disakiti!"

"Cinta? Terlalu dini mengatakan itu sebuah cinta! Aku hanya mengambil tanggung jawab atas putraku. Tapi Rara bilang itu bukan anakku, mencoba bohong padaku!"

"Mantan istrimu bukan berbohong, namun melindungi putranya, itu sudah jelas! Kau terlalu pintar untuk dibodohi, Michael. Kejar apa yang kau inginkan, aku tahu kau masih menyimpan perasaan dengannya!"

Hanya sekali saja Marc Maretta bertemu Ayu Saraswati langsung dapat membaca raut wajahnya.

Mom Catarina pun mengatakan hal yang sama. Rara itu jauh berbeda dengan Veronica.

Seorang wanita yang kukuh pada prinsipnya, hidup lama menyendiri.

Tak mudah tergoyahkan sesuatu, termasuk pesona Michael Putra Prasojo yang selama berbulan-bulan mengurus pesta pernikahan.

Ayu Saraswati hidup dalam dunia yang sudah aman dan nyaman. Tiba-tiba dikacaukan oleh kehadiran mantan suaminya.

Wanita itu membuat benteng yang kokoh, agar Michael tak menembusnya.

Namun akhirnya pertahanan Ayu pun runtuh ketika Michael mengetahui putranya hidup dan tumbuh berkembang diasuh olehnya.

Pergi ke Eropa bukan melarikan diri dari masa lalunya, tapi demi menjaga Alex dari ancaman ayahnya.

Michael pun harus mengakui ketakutannya sendiri. Alex mungkin menolak kehadirannya.

***