Jae Bom yang baru saja menginjakan kakinya di lantai satu langsung menaikan sebelah alisnya saat dirinya mendengar suara gelak tawa Seo Chan cukup nyaring berasal dari arah dapur.
Dengan perasaan heran, Jae Bom pun melanjutkan langkah kakinya berjalan menuju dapur, untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh pemuda itu sampai sampai tertawa begitu nyaring di pagi hari. Karena dirinya berfikir jika pemuda itu tidak akan datang kembali kerumahnya ini, sebab pemuda itu tidak menampakan batang hidung di hadapannya sebagai bukti jika pemuda itu telah datang dan sampai dirumahnya.
Saat sudah menginjakan kaki di pintu perbatasan antara dapur dengan ruang keluarga, tatapan mata Jae Bom mengarah kepada Seo Chan dan sang putri yang sedang duduk bersebalahan di kursi meja makan dan sepertinya mereka sedang asik membicarakan suatu hal yang dirinya tidak ketahui sama sekali.