Hal pertama yang Sharif lakukan adalah menyentuh dada Gin. Sejenak tubuh Sharif bergetar. Perdana menyentuh perempuan efeknya sangat terasa.
Gelenyar aneh lebih mirip dengan sengatan listrik ketimbang rasa nikmat yang sangat berbekas. Sharif yakin, ia pasti terlihat sangat bodoh dengan sikapnya saat itu.
"Aku lebih suka berkutat dengan tumpukan berkas ketimbang menyentuh perempuan. Sekarang apa sih yang aku lakukan?" Sharif bergumam dalam dirinya. Merutuki dirinya yang idoit soal hal berbau dewasa. Apa sih yang salah?
Sharif cerdas namun sangat bodoh soal seks!
Sharif mendongrak untuk melihat ekspresi wajah Gin. Tepat depan Sharif, Gin mengigit bibir. Sharif tebak Gin pastilah menahan sesuatu.
"Apakah sakit?"
Gin terkesiap. Gin juga ikutan mendongkrak, mata Gin dan Sharif bertemu. Keduanya menatap lurus.
"Iya."