"Baringkan anakmu di sini Ra. Kau tunggu sebentar, aku akan menyiapkan beberapa kue."
"Tak perlu repot-repot, Stel."
"Tidak apa-apa, serius." Belum sempat Lyra membalas, Stelly ngacir. Jadilah Lyra membaringkan Gin.
Jikalau bisa, Lyra ingin mengawasi Gin 24 jam. Extra pengawasan ketat. Sebisa mungkin Lyra tekan hasrat Gin membunuh. Kejadian rencana kecelakaan Denes, bukan begitu harapan Lyra.
Gin bergerak sendiri.
Kepribadian Gin mirip psikopat, meski begitu Lyra tak pernah berpikir aneh-aneh soal Gin. Sejauh itu Gin selalu jadi anak baik. Belum pernah Gin buat masalah.
Baik di rumah maupun lingkungan sekolah.
Lyra mengusap pelan kepala Gin. Usapan Lyra lembut. Lyra sangat menyayangi Gin.
"Ly?"
Lyra mengalihkan pandangan. Saat ia lihat, Arsy tengah menatap lurus. Seperti yang sudah-sudah, tatapan seperti dulu. Arsy dengan segelas temampanan dan wibawanya.
Pesona yang tak pernah pudar.
"Oh, Arsy?"
