Martin kicep. Ucapan Felix benar. Felix kecil-kecil cabe rawit. Punya kartu AS yang tak bisa diganggu gugat. Terusir sedikit, 'orang lain' pastilah marah.
Tak mungkin Felix berpikir dangkal. Posisi Felix lebih sekedar kalimat menguntungkan. Martin punya hutang batin menjaga Felix sampai ia benar-benar bisa dilepas.
"Pergi." Tanpa perasaan Martin mengusir Felix. Felix terkekeh gemas, ia tak masalah diusir, yang penting tidak ditendang keluar. Itu lebih dari cukup.
Sikap Martin kasar sudah biasa.
Plak.
Felix langsung ngacir setelah memukul pantat Martin. "Felix Jinan...!"
Main-main Felix sudah aneh. Tipikal anak gak ada akhlak.
Martin mengusap dada pelan, tak mungkin ia mengamuk. "Oh Tuhan, kuatkan aku menghadapi hantu sialan itu. Felix shit, dasar adik tidak tahu diri." Martin ngedumel. Umpatan berlaku untuk semua orang, tak terkecuali keluarga sendiri.