Lyra mengangkat bahu acuh. Baju lepas hanya menyisakan baju dalam. "Mandi begini saja," ujar Lyra hendak menyelesaikan ritual mandi.
Mata Lyra mengerjap lamat-lamat. Otak berputar. "Eeh, lebih baik pakai baju luar, biar baju dalam bisa aku pakai lagi," ucap Lyra.
"Agak jijik sih pakai celana dalam yang kemarin. Semalam aku juga belum ganti."
Mulut Lyra mencibik, tak habis pikir kenapa ia sangat jorok.
Lima menit kemudian Lyra selesai mandi. Sejatinya Lyra bukan perempuan ribet. Harus terlihat perfect sana-sini. Tidak. Lyra juga bukan perempuan sederhana, Lyra lebih cocok disebut tak perduli penampilan, dan atau tambahan mutlak, jorok.
Ceklek.
Lyra keluar dengan pakaian lengkap. Sebelum pergi Lyra mengambil jas Martin. Gak apa-apalah jas, yang penting Lyra tidak terlihat aneh. Lyra bertemu pandang dengan Martin. Lyra menatap datar ketika Martin menaikturunkan alis.
Pasti tergoda dengan tubuh cantik Lyra.
