Emosi Lyra meluap, ia tak ingin jadi istri diatas kertasnya Martin. Status tersebut menyakiti otak dan pikiran Lyra. Orang itu lelah. Bahkan hati Lyra mati sejak berada dalam lingkaran setan hidup sebagai nonya Jinan.
Air mata Lyra mengalir. Setelah mengatakan hal tersebut, Lyra tahu, Martin pasti akan buat hal yang lebih gila dari yang sudah ia lakukan selama itu. Hari-hari Lyra akan lebih gila dari yang sudah-sudah. Martin membuat Lyra mati hancur berkeping-keping. Bahkan kepingannya saja tak lagi bersisa.
Bisa bayangkan!?
Sikap gila Martin sudah kelewat batas.
Orang itu sering kirim bangkai hewan ke rumah Lyra. Hal yang lebih gila lagi adalah mensabotase hidup Lyra. Lyra sering diganggu orang-orang tak dikenal. Tak jarang Lyra harus lari maraton sprint sepanjang pulang ke rumah. Lyra pernah tertangkap dan ia harus pulang dengan luka-luka di sekujur tubuh Martin juga membuat Lyra sakit perut. Untung ada kak Cathrine, kalau gak, Lyra pasti stres sendirian.