Orang-orang suruhan Martin masih stay di tempat tadi, yang lain berkeliling. Sekarang sudah hampir malam. Kira-kira jam 17.45.
Untuk itu mereka memutuskan istirahat di hotel.
"Jawab kalau kau tahu Ar, atau aku akan cari tahu soal adik dan orang yang merawatnya. Selama ini kau berada di pihakku. Kalau kau jujur, akan ku pertimbangkan bicara baik-baik ke Lyra dan kamu pun lepas. Ingat, rumah tadi masih ada yang ngawasin dan orang-orangku berkeliling. Mereka bisa mendapatkan apapun."
Tubuh Arsy menegang. Inilah kenapa ia tertutup soal keluarga ke Martin. Orang itu licik, sayangnya waktu itu keceplosan.
Sial memang Arsy.
Sempat tegang, namun pada akhirnya Arsy menarik napas, ia harus luruskan. Orang seperti Martin memang wow. Tak heran menghalalkan segala cara.
"Coba Anda di posisi saya, Tuan, tolong jangan bersikap begini. Kita sama-sama berumur. Terlalu berisiko, Pak."
Martin mengangkat bahu acuh, ia sudah ambil keputusan. Sekarang yang harus Arsy perbuat adalah ikut alurnya.
