Begitu paman Gunawan pergi, Silvia menarik lengan Cantika dan bertanya, "Cantika, apa kamu sudah melihatnya? Hm, maksudku benda di tas Paman Gunawan!"
"Ya, aku melihatnya."
"Apa itu? Kelihatannya luar biasa."
"Tentu saja luar biasa, itu pager."
"Pager? Aku tidak tahu ada benda semacam itu?"
"Itu alat komunikasi yang lebih nyaman dibanding telepon rumah. Pager paman Gunawan terus berdering berarti seseorang mencoba menghubunginya. Mungkin karena tadi paman Gunawan makan bersama kita, beliau tak mencoba mengangkat teleponnya. Sepertinya orang yang sedang menghubungi paman Gunawan memiliki keperluan mendesak, makanya dia terus-terusan menelpon paman Gunawan."
"Artinya, jika kamu yang memiliki pager, aku akan meneleponmu dan kamu akan balik menelponku kembali? Apa yang aku gunakan untuk menelponmu?"
