Chereads / Transformasi dan Balas Dendam Kupu-Kupu Biru / Chapter 28 - Gadis Paling Sengsara di Desa

Chapter 28 - Gadis Paling Sengsara di Desa

Ketika Cantika kembali ke rumah, dia melewati rumah Dinar. Ketika Tasya yang sedang di kamar melihatnya, dia bergegas keluar dengan ekspresi prihatin, "Cantika, kamu sudah kembali? Apakah kamu terluka parah?"

Cantika tahu bahwa perubahan mendadak Tasya dalam sikapnya ini pasti memiliki tujuan. Tapi Cantika tidak menampakkan wajahnya yang marah secara langsung, dia bekerja sama dengan sepupunya.

Cantika tersenyum lemah, "Bibi Medina berkata bahwa nenekmu hampir membunuhku. Sekarang seluruh perutku berdenyut-denyut."

Ketika Tasya mendengar ini, dia membuka mulutnya secara berlebihan, "Apa? Separah itu? Apakah kamu masih bisa punya anak di masa depan?"

"Bibi Medina berkata itu tidak akan berpengaruh." Melihat ekspresi Tasya, Cantika ingin memutar matanya.

"Mungkinkah dia berkata bahwa itu tidak ada efeknya untuk menghiburmu? Tendangan itu sangat keras, bagaimana mungkin tidak berpengaruh?" Tasya berharap Cantika akan mandul.

"Aku percaya padanya." Cantika berpikir sejenak, dan berkata, "Abimayu berkata bahwa tindakan nenekmu yang sengaja menyakiti orang dan mencuri uang ini bisa ditindak secara hukum. Jika aku mengajukan kasus ini ke polisi, nenekmu akan ditahan."

Cantika menggunakan Abimayu sebagai tameng lagi. Dia tidak lagi memanggil Dinar neneknya, dia tidak ingin memberikan wajah kepada Dinar. Apa untungnya membuat wanita tua itu berpikir bahwa dia masih menjadi cucunya?

Ketika Dinar yang berada di ruangan mendengar ini, dia segera melompat dari kursi dan bergegas keluar. Dia menunjuk ke arah Cantika dan mengutuk, "Hei, apakah kamu hanya ingin membuatku takut? Sudah kubilang, aku tidak akan takut!"

Cantika memandang Dinar tanpa ekspresi, "Aku tidak menakutimu. Jika kamu tidak mempercayaiku, tanyakan saja pada Abimayu. Orang macam apa Abimayu itu, kamu pasti lebih tahu dariku. Selama dia pergi ke kantor polisi dan mengatakan sesuatu, menurutmu polisi akan mengabaikan masalah ini? Bibi Medina masih memiliki hasil pemeriksaanku. Jika aku meminta Abimayu untuk mengambil bukti itu untuk menuntutmu, kamu harus memberi kompensasi untuk biaya pengobatan padaku."

Dinar memandang uang seperti hal yang paling berharga. Dan ketika dia mendengar bahwa dia harus membayar biaya pengobatan, dia sangat marah. Tetapi berpikir bahwa Cantika memiliki Abimayu untuk membantunya, dia harus menahan amarahnya.

Tasya juga takut Cantika akan benar-benar menuntut Dinar dan membuat

Dinar membayar biaya pengobatan. Dia pun datang untuk berkata kepada Dinar, "Nenek, biarkan saja apa yang terjadi hari ini. Jangan membuat Cantika marah lagi. Kamu tahu dia sangat terluka. Jika Abimayu benar-benar membuat laporan, nenek akan kehilangan sejumlah uang, itu juga akan membuat reputasi nenek hancur. Jangan ganggu Cantika lagi. Jika dia ingin pergi ke sekolah, biarkan dia pergi, dan biarkan dia membayar uang sekolah dengan uang dari menjual sapi tadi."

Setelah selesai berbicara, Tasya tersenyum manis pada Cantika, "Cantika, nenek semakin tua, dia menyakitimu hari ini karena dia ingin mengajarimu hal yang benar. Jangan pedulikan dia. Kamu terlihat sangat pucat dan lemah. Aku akan membantumu kembali."

Cantika tetap diam, lalu membiarkan Tasya mengantarnya. Dinar memandang punggung Tasya dan bergumam, "Apa dia minum obat yang salah? Kenapa tiba-tiba memperlakukan gadis murahan itu dengan

sangat baik?"

Namun, Dinar harus mengakui bahwa Tasya sangat masuk akal. Daripada dia harus menghabiskan uangnya untuk membayar biaya pengobatan gadis jalang itu, lebih baik menggunakannya untuk membeli sesuatu untuk dimakan.

Kali ini keluarga Sukma menjual sapi, tap Dinar tidak bisa mendapatkan satu sen pun. Ini membuatnya marah setengah mati. Saat dia masuk ke dalam rumah, dia mengutuk, "Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan. Di usia muda, dia tahu bagaimana cara membuat seorang pria takluk padanya. Dia merayu Abimayu dan menggunakan anak itu sebagai pendukungnya. Jika dia dewasa nanti, dia akan menjadi lalat pengganggu. Entah berapa banyak pria yang akan termakan rayuan mautnya!"

____

"Cantika, berapa biaya pengobatan yang kamu habiskan saat ini?" Tasya bertanya pada Cantika saat dia mengantarnya pulang.

Cantika tidak tahu tujuan spesifik dari kebaikan tiba-tiba Tasya untuk dirinya ini, tetapi dia tahu bahwa Tasya memiliki tujuan jahat. Sama seperti di kehidupan sebelumnya, dia memperlakukan dirinya dengan segala jenis kebaikan, dan tujuannya adalah mengambil ginjalnya.

Cantika tersenyum, matanya membentuk bulan sabit. Dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di depan sepupunya, "Tasya, tiba-tiba kamu begitu baik kepadaku, aku tidak terbiasa dengan ini. Tadi nenekmu memarahiku, tapi kamu membantuku, aku merasa seperti sedang bermimpi."

Tasya tersenyum dan berkata, "Kita adalah sepupu. Nenek sudah tua dan tidak berpikiran terbuka. Kita orang muda berpikiran terbuka, jadi kita tidak bisa seperti nenek. Bukan salah bibi jika dia tidak bisa melahirkan seorang anak laki-laki. Oh, mungkin dia bisa disalahkan, tapi kamu tidak bisa."

Jika bukan karena Abimayu memperlakukan Cantika dengan baik, Tasya tidak akan senang tersenyum di depannya.

"Ya, nenekmu terlalu tidak masuk akal." Cantika mengikuti drama Tasya ini.

"Kamu belum memberitahu berapa banyak biaya pengobatan yang digunakan kali ini."

"Aku tidak tahu berapa, yang membayar adalah Abimayu."

Sebenarnya, Medina yang menolak untuk menerima uang dari Cantika. Dia bahkan meresepkan beberapa obat herbal secara gratis untuknya.

Di sisi lain, ketika Tasya mendengar ini, dia merasa sangat tidak nyaman. Meskipun dia telah berusaha sangat keras untuk menahan emosinya, dia masih berbicara dengan suara yang ketus, "Bagaimana bisa Abimayu begitu baik padamu?"

Cantika berkata, "Dia bilang aku adalah gadis paling sengsara di desa ini."

"Apa dia pikir kamu tidak punya ayah, jadi kamu yang paling sengsara? Tapi kamu bukan satu-satunya anak di desa ini yang tidak memiliki ayah, mereka juga menyedihkan."

"Tidak, meski mereka tidak punya ayah, tapi ibu mereka bisa bekerja. Sedangkan ibuku? Dia tidak bisa. Beberapa dari mereka juga punya kakak laki-laki, tapi aku tidak. Paman mereka juga akan membantu mengurus mereka, tapi aku tidak punya paman yang baik padaku."

Cantika tersenyum pahit dan melirik Tasya, "Kamu juga tahu situasiku."

Setelah mendengarkan ini, Tasya berpikir. Apakah Abimayu orang yang

simpatik? Apa ini bukan berarti dia suka pada Cantika? Apakah Adipati akan sama? Jika Adipati juga orang seperti itu, apakah dia juga akan baik pada Cantika?

Memikirkan hal ini, Tasya merasa bukanlah hal yang baik jika ibu dan neneknya sering menindas Cantika. Bisa-bisa Adipati akan beralih ke Cantika. Dia diam-diam berpikir di dalam hatinya bahwa dia akan memberitahu keluarganya untuk berhenti menindas Cantika di masa depan. Semakin mereka menggertaknya, semakin baik Keluarga Sinaga pada Cantika.

Jika Abimayu menikahi Cantika, bahkan jika Tasya bisa menikah dengan Adipati nanti, statusnya tidak akan setinggi jalang itu. Tidak, dia tidak boleh membiarkan Cantika menikah dengan Abimayu. Statusnya tidak boleh lebih tinggi dari status Tasya!

Memikirkan hal ini, dengan senyuman di wajahnya, Tasya berkata kepada Cantika, "Setelah kamu mengatakan ini, aku baru sadar bahwa kamu memang orang paling sengsara di desa. Cantika, jangan khawatir, aku akan kembali dan memberitahu keluargaku agar mengendalikan amarahnya. Aku akan meminta mereka tidak melampiaskan amarahnya padamu."

"Terima kasih banyak. Aku senang memiliki sepupu seperti dirimu." Cantika tersenyum, ini adalah hasil yang diinginkannya. Abimayu tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah gadis paling sengsara di desa, tapi Cantika tahu apa yang dikhawatirkan Tasya, jadi dia mengatakan ini dengan sengaja.