Amelia semakin mempercepat isapannya, membuat Adit mulai kesulitan mengontrol dirinya. Dia akui, wanita itu memang pandai dalam melakukannya.
"A-akh ... Mel, hentikan," lirihnya.
Namun, Amelia yang sudah kehilangan kontrol atas dirinya tidak menggubris itu dan terus memberikan rangsangan pada sahabat suaminya itu.
Perlahan, Adit pun mulai menikmatinya, setiap isapan dan jilatan yang Amelia lakukan pada batang kelaminnya membuat dia merasa gila. Melihat pria itu sudah berada di dalam kendalinya, Amelia melepaskan benda itu dari mulutnya, namun menggantikannya dengan kocokan tangan yang luar biasa.
"Ayolah ... kau pasti sudah lama tidak merasakannya, bukan? Aku bisa memberikan itu asal kau juga tutup mulut pada suamiku."
"Mel—hmpp!"
Wanita itu melumat bibir Adit, tidak memberikannya kesempatan untuk bicara sama sekali. Tangannya mulai menggerayangi tubuh pria itu, memaksanya untuk memberikan rangsangan serupa pada tubuhnya yang masih terbalut oleh pakaiannya.