David semakin tenggelam dalam dahaga akan kasih sayangnya pada Yustina, dia bertindak seolah hanya ada dirinya di sisi Yustina.
Bukan tidak sadar, wanita itu memang sengaja melakukan itu agar David kecil begitu terobsesi dengan dirinya.
Yustina sendiri yang merawatnya hingga sembuh, memberinya banyak perhatian yang sebelumnya tidak pernah dia berikan pada David.
Perlahan, dia mulai lupa atas rasa rindunya pada Alexander. Rasa serakah itu memenuhi hatinya, sampai-sampai dia tidak rela setiap kali Yustina bilang hendak pergi ke luar negeri untuk menengok sang kakak yang tengah menimba ilmu setelah keluar dari rumah sakit.
Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, David kecil sudah tumbuh menjadi pria muda yang mulai aktif dalam segala hal. Dia yang pandai dalam segala bidang, juga mudah bergaul dan memiliki banyak kawan.
