Yustina kembali memeriksa keaslian foto-foto itu, khawatir jika semuanya hanya tipuan belaka.
Da tidak pernah mengira, orang yang menjadi kepercayaan dari mendiang Ayahnya justru berkhianat dengan musuh terbesar keluarganya—Louis.
Deddi bekerja lebih dari 10 tahun dan selama itu pula tidak ada gelagatnya yang mencurigakan. Bahkan, dia merasa terharu saat pria itu tetap bertahan di perusahaan yang sudah nyaris tumbang. Tapi, bagaimana bisa pria itu dengan teganya mengkhianati kepercayaan keluarga Wijaya—batin Yustina.
"Bagaimana anda tahu saya ada di sini? Anda menguntit, ya?"
Mendengar pertanyaan itu, Robert terkekeh geli. "Anda pikir saya akan membiarkan terjadi sesuatu pada anak saya?"
Yustina bergidik ngeri. "Entah kenapa saya justru merasa ngeri mendengar kata-kata anda barusan."
"Jangan terlalu dingin pada daya Nona. Terlebih, bukankah ada yang jauh lebih penting untuk kita bahas saat ini?"
"Dari mana anda mendapatkan ini semua?"
