Anna mulai merapikan pakaiannya, dia sudah bersiap untuk pulang kampung karena malam harinya sang Ibu tiada. Bak jatuh tertimpa tangga, belum lama dia dipecat lalu diikuti oleh meninggal dunia Ibu tercinta.
Rumah yang mereka tempati bukanlah miliknya, hanya sebuah rumah kecil di kampung yang dimiliki mendiang Ibunya, itu pun sudah lama tidak mereka tempati sejak memutuskan tinggal di kota untuk mengadu nasib.
Saat itu tidak ada lagi alasan baginya bertahan. Toh, dia sudah terlanjur kecewa pada Alexander yang bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya setelah kejadian itu. Dia bahkan tidak berharap pria itu datang meski untuk terakhir kalinya saking kecewanya.
Saat dia hendak memasukkan benda-benda miliknya ke atas mobil yang sudah disewanya, seseorang datang memanggil dan berlari menghampiri dengan tergesa-gesa.
"Anna!" serunya.
Anna langsung menoleh pada wanita itu, dia adalah teman kerjanya yang ada di toko jam. "Eh, Nit. Ada apa?"
"Kamu mau ke mana?"