Mereka bilang lebih dari sebulan juga aku mengalami itu, ah entah aku juga sudah lupa. Bahkan Lian Jiejie sering mengejekku karena lebih sering tinggal di apartemen Paman Kedua kami menyebutnya, daripada tinggal di rumah.
"Mentang-mentang rumah sakit ini milik paman, lantas suka sekali kau menginap di sini, A-Feng."
Hahaha, kalimat itulah yang sering Lian Jiejie ucapkan padaku.
Heem, seolah ini adalah hari kemenangan bagi keluarga kami. Taman impian milik keluarga kami akan dibuka bertepatan dengan hari ulang tahunku yang ke-25 tahun, tahun ini.
Tok tok tok!!
"A-Feng, cepatlah! Kau tak ingin telat di hari besarmu kan?" Itu suara Papa, seolah tak sabar menanti penampilan terbaru putra bungsunya. Ya, aku memangkas habis rambut gondrongku untuk acara ini. Emm, tidak habis juga sih, panjang rambutku tinggal setengkuk.
"Papa duluan saja! Aku akan berangkat bersama Lian Jiejie," sahutku. Aku mendengar langkah kaki ayah menjauh.