"Anak sialan! Anak tidak tahu diri! Seharusnya kau kulenyapkan sebelum terlahir di dunia ini!"
Lagi-lagi kata-kata seperti itu yang Sifeng dengar dari mulut ibu kandungnya.
Sebenarnya, Sifeng memang tak berharap lebih awalnya, ia hanya ingin bertemu ibu kandungnya. Ia merasa batas waktunya sudah semakin dekat.
Sifeng membuka sendiri masker oksigen yang terhubung ke kotak nebulizer dari mulutnya. Tadi, Tanaka Sensei memberinya obat-obatan yang bersifat aeorosol kepada Sifeng melalui nebulizer untuk melapangkan saluran pernapasan Sifeng.
Zhang Sifeng mencoba untuk duduk dibantu oleh Tanaka Sensei. Saat kehilangan kesadaran tadi, Tanaka Sensei membawa Sifemg untuk segera mendapat perawatan. Sifeng kesulitan bernapas setelah lehernya dicekik oleh ibunya sendiri.
"Bagaimana keadaanmu, Nak?" Tanaka Sensei bertanya. Ia begitu merasa bersalah karena ia ikut andil dalam kejadian itu. Tanaka Sensei tak pernah menyangka jika sikap abusive Nyonya Haruhi akan muncul kembali.