"Kau tahu akibat itu semua pada wanita yang kau cintai, kan?" Xafier berujar.
"Mengerti, makanya aku bingung saat ini padamu, Xafier."
"Kenapa kau bingung, huh? Cukup lenyapkan janin itu sebelum terlahir ke dunia ini. Beres, kan?" Xafier menampilkan senyum misterius. Menghabisi nyawa seseorang bagai mencabut rumput baginya.
Lizen masih tercenung. Tenggelam dalam lamunanya. Kalau ia mempertahankan janin itu, ia akan kehilangan Mizuki. Namun, jika ia melenyapkan janin itu ia benar-benar tak tega. Lizen ingin memberi janin itu kesempatan untuk hidup. Lagipula, Lizen sangat ingin melihat bayi hasil perbuatannya dengan Mizuki. Mungkinkah bayi itu akan bertahan hidup nantinya? batin Lizen, berharap.
"Jadi, kau ingin melenyapkan janin itu sendiri atau dengan bantuanku, Lizen?" Xafier memberi pertanyaan yang mambuat Lizen semakin dilema.
Lizen mengusrak rambutnya. Ia benar-benar bingung saat ini. Ia juga belum yakin itu anak dia atau anak manusia bernama Takeru.
