Lizen dalam wujud Takeru memutuskan untuk menetap di Shanghai bersama Mizuki pada akhirnya. Hidup mereka sangat baik-baik saja. Takeru memecat seluruh pengawalnya selama ini. Ia hanya ingin hidup sederhana bersama satu-satunya wanita yang ia cintai.
Meski banyak kejanggalan-kejanggalan yang Mizuki temui pada suaminya, tapi prasangka itu seolah menguap begitu saja. Rasa bahagia telah meneggelamkannya hingga membuat instingnya buta. Ia tak dapat lagi membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Bagi Mizuki, itu semua tidak penting lagi. Sudah jelas yang berada di hadapannya itu Takeru, bagaiman bisa ia meragukan itu? Mizuki berkali-kali mengenyahkan prasangka tak berdasarnya.
"Takeru-sama!" teriak Mizuki dari dalam kamar mandi.
Takeru yang memiliki kepedulian tinggi pada istrinya, langsung berlari menuju kamar mandi, tempat istrinya berada.
Takeru melihat Mizuki yang berada di depan westafel. Ia mengusap lembut bahu istrinya.