"Itu karena dulu A-Feng takut mati, Pa. Jadi, dia melakukan apa pun sebelum dia mati. Sekarang tidak ada lagi yang membuatnya takut," sela Yushen, tanpa menyadari ucapannya itu mengundang pertanyaan dari Tuan Zhang.
"Apa maksudmu? Siapa yang akan mati, A-Shen?" sela Tuan Zhang.
Yushen sedikit memajukan bibir bagian bawahnya. Kemudian, tersenyum singkat. Senyum yang membuat Tuan Zhang semakin jengkel. Tuan Zhang memilih mengabaikan ucapan Yushen baru saja. Ah, akhir-akhir ini pun Tuan Zhang menyadari perubahan sikap Yushen. Yushen jadi sering bermain-main dengan Sifeng.
Tuan Zhang mengusap wajah, kasar. Kedua putranya itu benar-benar tak ada bedanya. Sama-sama pembangkang akhir-akhir ini. Sepertinya, lain kali Tuan Zhsng perlu mengikuti mereka. Mencari tahu kegiatan apa saja yang dilakukan kedua putranya di luar rumah.