Ketiganya kemudian tertawa bersama-sama mengingat kisah cinta mereka yang begitu tragis. Setelah itu, ketiganya berpisah dengan masing-masing membawa sekeping luka, tetapi juga napas lega atas jalan yang dipilih.
Sudah diputuskan bahwa Sifeng akan kembali bekerja di perusahaan besok bersama kakaknya. Sudah cukup ia bermain-main.
Untuk tugas Vin Greyrat yang menyuruhnya mengambil pedang langit, itu akan ia lakukan di akhir pekan saja, saat ia libur bekerja.
Sedang besok pagi, Lizen akan pulang ke Italia. Salam perpisahan serta senyum persahabatan menjadi akhir dari pertemuan mereka.
Lizen tersenyum tipis, kejadian hari ini tidak akan pernah dilupakannya seumur hidup sebagai suatu memori menyesakkan di kota Shanghai ini.
Walau berjalan ke arah yang berbeda, tetapi ketiganya mengambil langkah yang sama, yaitu memilih untuk ikhlas. Merekalakan wanita yang mereka cintai agar hidup berbahagia, meski tak ada mereka di sisi para wanita itu.
***