"Ayolah! Lao Yushen ini benar-benar bisa membantumu, Lizen! Percayalah padanya! Anggap saja ini adalah balas budi karena kamu pernah menolong kami waktu itu, ya?" bujuk Sifeng.
Yushen masih termangu di belakang Sifeng. Bukankah yang ingin menjadi heroik tadi adalah Sifeng? Kenapa melibatkan Yushen juga, coba?
Lizen enggan untuk peduli. Lizen tetap melangkah mengabaikan ocehan-ocehan tak bermanfaat dari Sifeng.
Setelah beberapa langkah, akhirnya Lizen menyerah. Ia berhenti sejenak lalu berbalik, menghadap Sifeng dan Yushen yang jauh di belakangnya.
"Kalau kalian sungguhan ingin membantu, apa kalian mau membantu membunuh calon suami kekasihku, heh?"
"APA?!" pekik Yushen dan Sifeng secara bersamaan.
***
Yushen dan Sifeng bertemu seorang pemuda yang melamun di pinggir dam Sungai Yangzi.
Sifeng menawarkan diri untuk membantu pemuda itu. Namun, Yushen dan Sifeng tercengang saat bantuan yang diminta pemuda itu adalah membunuh seseorang.