"YUSHEN GEGE!!"
Lagi-lagi angin menghantarkan suara Sifeg hingga ke telinga Yushen. Kali ini, Yushen tak bisa abai. Ia berbalik dan berlari sekuat tenaga untuk menuju tempat ia meninggalkan adiknya tadi.
Setelah Yushen sampai di tempat adiknya, ternyata ....
"Kau berteriak hingga membuat jantungku berdegup kencang hanya karena ini, hah?"
"Diamlah, Lao Yu! Ini lebih seru dari berburu hantu, kau tahu?"
"Ini aneh. Bukannya kau tadi bilang ingin mencari Pedang Langit? Kenapa beralih jadi mengintip orang asing seperti ini, heh?"
"Sstts! Diamlah, Lao Yushen! Mencari Pedang Langit-nya nanti saja. Ini lebih seru menurutku dari hanya mencari Pedang Langit."
"Seru? Mengintip orang yang terlihat tengah patah hati seperti itu, kau bilang seru? Kau bodoh, A-Feng?" Yushen benar-benar tak mengerti isi otak adiknya itu.
"Diamlah, Lao Yu! Bisa-bisa pria itu akan menyadari keberadaan kita nanti," ucap Sifeng.