Sesaat kemudian, Sifeng mengingat kalau Sifeng tadi telah ditembak oleh wanita yang Sifeng panggil 'Okaa-san'.
Wanita yang sangat Sifeng sayangi, meskipun kejam. Selama ini, Sifeng sudah berusaha memahami Madam Haruhi. Tapi, usaha Sifeng menjadi sia-sia.
Ternyata, wanita itu juga yang lebih menginginkan Sifeng menghilang dari dunia ini, melebihi Madam Wang. Madam Haruhi seperti sudah merencanakan untuk membunuh Sifeng, sejak awal.
"Kheh, seharusnya aku tau dari awal siapa sebenarnya Anda, Haruhi-sama." Sifeng berucap sambil tersenyum getir.
'Apakah seperti ini rasanya menjadi anak di luar nikah? Menjadi anak yang tidak diinginkan? Tidak tau identitas sendiri seperti anjing geladak. Bahkan, setelah tahu identitas sendiri, pada akhirnya akan terbuang juga,' batin Sifeng, nelangsa.
Tiba-tiba, Sifeng teringat pada saudaranya, Zhang Yushen.
Yushen adalah sosok pria yang selalu memberi Sifeng kekuatan. Sosok pria yang membuat Sifeng menjadi baik-baik saja.