"Baiklah, meski menjijikkan tapi aku akan memberi napas buatan untukmu, A-Feng. Di saat seperti ini, aku berharap ada yang membantuku untuk terus kompresi dada kamu dan terus memanggil namamu, A-Feng!" Ini suara Yushen, di sela isak tangisnya.
Yushen terlihat menjepit hidung Sifeng dan mulai menghembuskan udara ke rongga mulut Sifeng secara perlahan.
"Zhang Sifeng!" Yushen juga berteriak kembali. Ia bergantian mengkompresi jantung Sifeng, lalu memberi napas buatan untuk Sifeng. Begitu seterusnya hingga beberapa kali.
Yushen mulai frustasi. Ia tekan kembali dada saudaranya hingga ...
"Uhuk! Uhuk!"
Air keluar dari mulut dan hidung Sifeng.
"A-anda sudah sadar, Laoban?" Yushen mengangkat kepala Sifeng dengan hati-hati dan menyandarkannya di kabin yatch.
Namun, setelah Sifeng memuntahkan air dari mulut dan hidungnya, Sifeng masih tidak sadarkan diri. Yushen lalu jatuh duduk ke belakang. Setidaknya, Sifeng sudah bernapas saat ini. Jadi, Yushen sedikit merasa lega.