Sifeng lalu bangkit berdiri menggunakan bantuan ban mobil yang berada di sebelahnya. Meski memiliki tubuh kekar, itu hanya untuk pencitraan. Sifeng membentuk tubuhnya menjadi bagus hanya untuk mendukung penampilannya. Tidak ia pungkiri jika dalam keterampilan bertarung, kemampuan Sifeng sangat buruk.
"Apa yang kalian inginkan, hah?! Apakah kalian suruhan si pembohong Takeru?! Atau si haus harta Kentaro? Atau malah suruhan lelaki tidak normal bernama Masaru itu, hah?!" Sifeng membentak. Ia mundur perlahan saat enam lelaki bertubuh tinggi dan besar itu semakin mendekat ke arahnya.
Lelaki yang berambut jabrik, memukul-mukulkan tongkat baseball-nya ke lantai. Itu sudah cukup membuat Sifeng bergidik ngeri. Pukulan yang tadi saja masih membuat kepala bagian belakangnya berdenyut nyeri.