Ini pasti ketidakberuntungan Yushen memiliki saudara seperti Sifeng. Wu Xie jadi ingin memiliki saudara tua yang perhatian seperti Yushen, batin Wu Xie.
Sifeng terlihat sedikit menyesal. Tapi, dia tidak mau meminta maaf. Dia hanya memeriksa pergelangan tangan dan kakinya yang lecet parah karena diikat selama beberapa hari oleh Masaru dan tadi masih juga diikat oleh Kentaro.
Wu Xie jadi merasa prihatin melihat Sifeng yang terlihat sangat pucat itu. Wu Xie mengembuskan napas secara kasar. Dia sudah sering menemukan pemuda kaya yang sombong seperti Sifeng ini, jadi seharusnya dia bisa mengatasi hal itu.
Wu Xie lalu menarik lengan Sifeng secara kasar, menyuruhnya untuk berdiri.
"Ayo cepatlah pergi dari sini!"
Meski dengan langkah tertatih, tapi Sifeng tetap mengikuti langkah Wu Xie. Lagipula, Wu Xie menarik lengan Sifeng secara kasar saat ini. Jika seperti ini, apa bedanya sang penolong ini denga para penculik tadi, batin Sifeng, kesal. Tapi, Sifeng tidak berani mengeluh.