Sifeng terus menyerang wajah Masaru dengan kepalanya meskipun efeknya Sifeng akan merasa pusing.
"Bodoh! Sampai kapan kau akan menyekapku seperti ini, hah?! Apa kau tidak punya kegiatan lain, hah?! Aku ke Jepang ini hanya untuk berlibur! Kenapa harus berakhir seperti ini, hah?!" desis Sifeng, kembali.
"Ah, aku bisa mengajakmu berlibur bersamaku kok, Si-chan."
"Bermimpilah saja kau, Bodoh!" bentak Sifeng, masih membenturkan keningnya ke pangkal hidung Masaru.
Masaru sudah sangat kesakitan. Tulang-tulang di wajahnya terasa retak. Tangan Masaru langsung meraih alat kejut listrik yang berada di meja. Masaru langsung mengarahkan alat kejut listrik itu tepat ke dada Sifeng, untuk yang ke sekian kalinya.
Crrrtttt!!
Terlihat cahaya berkilat dari ujung stun gun itu yang kini tertempel di dada Sifeng, yang belum sembuh seutuhnya, meski Sifeng memiliki serpihan kristal es di dalam tubuhnya.