Sial! Langkahku semakin melambat. Ketiga pria tadi semakin mendekat ke arah kami. Aku bingung harus berbuat apa di situasi yang mendesak seperti ini.
Baiklah! Yang terpenting saat ini adalah keselamatan Mama. Aku akan menahan para penjahat itu agar tidak melukai mama.
Aku menoleh ke arah Mama dan berucap, "Mama, kumohon berlarilah ke arah hutan dahulu! Aku akan menyusul Mama nanti."
"Tidak! Aku tidak akan meninggalkanmu, Son."
"Kumohon, Mama! Percayalah, aku akan baik-baik saja!" Aku berusaha meyakinkan Mama.
Meskipun awalnya Mama menolak, tapi pada akhirnya Mama menuruti perkataanku. Mama berlari menuju ke dalam hutan untuk bersembunyi.
Aku menatap bayangan Mama yang menjauh, dan semakin menghilang ditelan keremangan malam. Setidaknya, Mama akan aman dari para lelaki bersenjata api itu, meski harus bersembunyi di dalam hutan. Aku berharap juga tidak ada hewan buas di dalam hutan sana.