Aku berkacak pinggang di sisi jalan, sambil memandang ke reklame raksasa yang bertuliskan "ZHANG SIFENG'S ROBORT THEME PARK".
Hahaha ... memang sedikit konyol menjadikan namaku sebagai nama taman robot ini. Kesannya itu aku terlalu membanggakan diri. Tapi, memang seperti itulah diriku. Zhang Sifeng yang mempunyai segalanya.
Ah, kenapa aku berubah jadi diriku yang dulu lagi, ya? Zhang Sifeng yang sombong dan arogan.
Padahal, kemarin-kemarin sejak saat kami datang dari alam dewa itu, aku berubah menjadi melankolis. Tapi, setelah kenal gadis gila yang katanya keturunan Jepang, India, China, dan Turki itu, aku jadi kembali ke diriku yang dulu.
Astaga! Bisa begitu ya percampuran gen dari berbagai negara menghasilkan gen yang unik seperti mereka?
Dan konyolnya, aku malah tertarik pada salah satunya. Ah sial! Kini aku pun mulai merindukan Akazawa Nana.
Aku mengambil ponsel yang berada di saku celana untuk menghubungi Nana.
"Hallo!"