"Kenapa mereka mengejar kita?"
"Sepertinya, mereka anak buah organisasi musuh besar kakek," sahut Hana.
"Lalu, apa urusannya denganku?"
"Entahlah, mungkin merek mengira bahwa Yushen Gege adalah cucu kandung Kakek Watanabe. Mereka salah mengenalimu sebagai Sifeng Gege!"
Hana masih memegang erat perut Yushen dan bersandar di punggung lebar itu. Hana terlihat begitu nyaman. Dia seperti mencari kesempatan di dalam kesempitan seperti saat ini.
Doorr!!
Doorr!!
Suara tembakan terdengar setelah itu.
Sial! Ban belakang motor yang dikendarai Yushen bocor karena tembakan tadi. Untung saja Yushen mengerem tepat waktu, sehingga mereka berdua tidak sampai terjatuh dari motor.
Yushen mengarahkan motornya ke tepi jalan. Dia turun dan menarik tangan Hana. Tidak tahu mereka akan lari ke arah mana pun, yang terpenting saat ini adalah mereka harus menghindar dari kejaran bandit-bandit itu.