Putri Aludra mengigit ujung bibirnya. Dia merasa sedikit bersalah. Namun, tiba-tiba pandangannya berubah tajam.
"Tunggu dulu! Kita tidak boleh terkecoh! Bisa saja dia penyusup!" seru Putri Aludra kepada para dayang.
Lalu, pandangan Putri Aludra kembali ke arah lelaki yang menerima serangan tadi.
"Hei, siapa sebenarnya kau, hah?" ucap Putri Aludra sambil menendang pelan kaki pria berambut putih itu.
Tak ada jawaban, pria itu masih terlihat kesakitan. Sesaat kemudian, pria itu terkulai lemas. Dia masih memegang erat matanya yang terluka karena serangan kristal milik Putri Aludra.
"Ya ... kok malah pingsan sih?" Putri Aludra terlihat sangat panik. Dia menoleh ke para dayang dan berucap, "Dayang, bawa dia ke istana dan obati! Jangan bilang ayahanda, aku yang menyebabkan dia terluka. Mengerti?"
"Baik, Tuan Putri," ucap para dayang bersamaan.
***
-Istana Negeri Kristal-
Seorang pria berusaha membuka matanya. Namun, cahaya yang masuk membuat matanya semakin perih.