Aku melihat Sifeng perlahan menghampiri Vin dan Ratu Eliz.
Sungguh kasihan ketika aku melihat Sifeng. Selama ini, Sifeng tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Pantas saja Sifeng sampai mengemis kasih sayang pada Madam Wang dan Ratu Eliz. Bahkan Madam Haruhi, ibu kandung Sifeng, pun tidak menginginkan keberadaan Sifeng di dunia ini.
Sifeng berjalan mendekat ke arah Ratu Eliz baru beberapa langkah. Tapi, aku melihat tubuh Sifeng tiba-tiba terpental hingga membentur pilar, saat mendekati Ratu Eliz.
Apa-apaan ini? Aku menatap tajam ke arah Vin. Baru saja, Vin menggunakan kekuatannya untuk melukai adikku?
"DIAM DI TEMPATMU, MAKHLUK FANA! JANGAN DEKATI IBUNDAKU! KALIAN HANYA MANUSIA, KAMI DEWA YANG ABADI. JANGAN PERNAH BERPIKIR KALIAN BAGIAN DARI KAMI!"
Vin?! Aku sungguh tidak menyangka Vin berkata hal sekejam itu pada adikku.
Aku melemparkan pemantik api yang sedari tadi kupegang, tepat mengenai kening Vin.
Clang!!