Dimas ngos ngosan sampai di ruang rawat Kaila, wajahnya yang khawatir menghiasi di bingkai wajah.
Dimas tatap Kaila yang membesarkan matanya padahal dia tengah minum dibantu oleh Mira, di sofa tunggal ada Ken tengah duduk santai dengan satu kaki yang bertumpu pada pahanya.
Ikut menoleh ke arah pintu, Dimas langsung berjalan super cepat ke arah Kaila. Secara naluri Mira langsung turun menjauh dari Kaila ke dekat sang papa.
"Kaila, apa yang luka?" tanya Dimas khawatir, dia melihat Kaila dari ujung kepala sampai kaki.
Dan, belum sadar jika lukanya ada di tangan kiri, sebab gadis itu menyembunyikannya dengan lengan baju.
Diam diam Kaila menggulung lengan bajunya dengan hati hati, di sana terpampang jelas perban yang melilit di lengan gadis itu.
Dimas menyentuh tangan Kaila dengan penuh kehati-hatian, takut akan melukai gadis itu jika sampai dia menyentuh agak keras.