Kaila melirik ponselnya dengan perasaan campur aduk, antara ingin menghubungi Dimas dan tidak.
Kaila bimbang, saat ini Ken tengah keluar menemani Mira makan siang, sebab sejak pagi bocah itu belum sarapan karena Mira dan Rifa asik di dalam kamar.
"Aku harus apa? Kalau aku nggak kabari Dimas cepet, dia pasti bakal marah begitu tau dari orang lain. Tapi, kalau aku bilang sekarang. Nggak menutup kemungkinan Dimas juga bakal marah," cakap Kaila gusar, dia seperti dilema dengan situasi ini.
Seperti mati segan hidup tak mau, dan. Pilihan yang sulit bagi Kaila, dia tak pernah merasa sebimbang ini.
"Hmmm, tapi. Kupikir kalau dia tau lebih cepat dari aku, itu jauh lebih baik," gumam Kaila mulai berpikir jernih, dia langas mengangguk mantap, sudah memilih maka Kaila bertekad menghubungi nomor Dimas.
Kaila menempelkan ponselnya ke telinga, menunggu panggilannya tersambung. Sampai pada saat sudah tersambung, jantung gadis itu berdebar kencang tak menentu.
