Hari mulai gelap, Dimas memutuskan untuk kembali ke dataran karena langit juga mulai mendung.
"Kayaknya bentar lagi hujan, Kaila. Kita pulang sekarang aja, ya?" tawar Dimas sembari menatap dalam manik Kaila dengan sangat lembut.
Gadis itu mengangguk, begitu tiba di dekat tepi danau. Dimas turun lebih dulu, baru dia mengulurkan tangannya membantu Kaila untuk turun.
"Dimas, kapan kapan kita naik perahu lagi, ya?" pesan Kaila dengan girang, layaknya anak kecil yang menagih janji dari orang tuanya.
Tatapan gadis itu begitu memohon, Dimas mengangguk patuh. Dimas adalah Dimas, dia tak akan pernah bisa menolak keinginan Kaila.
"Dimas...." panggil Kaila lagi, Dimas yang kala itu hampir melangkah kontan berhenti.
Dia menatap Kaila, menunggu sampai gadis itu menyelesaikan kalimatnya.
"Hmmm?"
Sebab Kaila tak kunjung bicara, Dimas jadi mendekati gadis itu. Khawatir jika terjadi sesuatu padanya sebab mata Kaila seperti ingin menjelaskan sesuatu.