"Aku juga bingung, Ma. Gimana perasaan aku ke Dimas, cuma belakangan ini aku merasa jauh lebih nyaman kalau sama Dimas," aku Kaila membuat Wiyana tersenyum hangat di tempatnya.
Walau dirinya kaget dengan ucapan putrinya yang mengatakan kalau Dimas menyukai putrinya, tapi. Jauh di dalam lubuk hati Wiyana, dia juga agak lega sebab kini sudah ada yang bisa putrinya andalkan dan tempat nyamannya.
"Kenapa kamu nggak berusaha buka hati aja buat dia?" tanya Wiyana dengan lembut masih dengan senyuman yang hangat.
Kaila diam sejenak, dia lantas melirik sekitar dengan perasaan tak tenang. Tanpa diperintah juga Kaila sudah melakukan hal demikian.
Namun, semakin lama. Kaila malah semakin merasa aneh, dia tak paham dengan perasaannya sendiri kini.
Seperti ada satu perasaan yang tak Kaila kenali kini singgah di hatinya yang terdalam.
"Aku udah lakukan itu, Ma. Tapi, sekarang aku nggak ngerti sama perasaanku sendiri," aku Kaila dengan lembut. Tak segan dia mengatakan segalanya pada sang mama.