Mata gadis itu berkaca kaca saat anak panti itu tampak begitu semangat menerima mainan yang Dimas bawa untuk mereka.
"Terima kasih, Om!" seru mereka serempak, setelahnya semua anak anak itu berlarian masuk ke dalam panti dengan tawa gembira tak terkira.
Dimas mengangguk mantap dengan ke dua ibu jarinya mengacung pada anak anak itu, dia bahagia bisa melihat binar itu di wajah banyak anak tersebut.
Walau Dimas tak mengenal mereka, tapi. Dirinya memiliki rasa kasih sayang pada semuanya.
"Mereka tampak bahagia, padahal kebahagiaan nggak pernah singgah dalam hidup mereka," ujar Kaila dengan sendu, hatinya tersentuh melihat anak anak itu.
Dimas menolah, menatap setiap jengkal wajah cantik di sampingnya. Dimas menepuk pundak Kaila dua kali, lantas dia mengangguk tanda bangga pada Kaila.
"Sekarang kamu ngerti, kan. Kenapa aku pilih tempat ini udah perbaiki perasaan kamu?" tanya Dimas begitu lembut, lantas Kaila mengangguk dua kali dengan paham.