"Dimas, jangan ngomong gitu!" tegur Kaila langsung, setelah kemarin malam sudah mendengarkan ucapan sang papa.
Mata hati Kaila kini terbuka lebar, dia sadar sudah salah menempatkan hatinya pada pria yang sudah beristri.
Dan, setelah kemarin malam. Kini setiap Kaila melihat sosok Dimas, rasanya ada perasaan yang aneh menganggu dirinya.
Sebenarnya Kaila tak sepenuhnya tahu perasaan apa itu, ah. Sepertinya gadis itu memang tak bisa mengontrol perasaannya sendiri.
"Ya, udah. Mari kita lupakan tentang kejadian buruk tadi malam, tapi. Aku cuma mau kamu tau, kalau perasaanku yang udah kuungkapkan kemarin, itu serius. Dan, selamanya akan begitu. Aku bakal nunggu kamu sampai kamu bisa menerima aku, Kaila. Nggak peduli seberapa lama itu," ujar Dimas penuh kesungguhan di matanya yang tegas.