Di rumah itu Rifa dan Mira tampak main bersama dengan boneka dan juga beberapa mainan Mira yang bagus.
Namun, Rifa yang tadi katanya ingin menemani main. Malah lebih sering melamun dari pada ikut main, dan alhsil hanya Mira sendiri yang sibuk memainkan mainnya seorang diri.
"Ma?" tegur Mira, sembari menyentuh punggung tangan sang mama dengan lembut, mambawa kesadaran Rifa kembali, tampaknya sejak tadi dia melamun.
Rifa tersentak kaget, dia menoleh pada putrinya yang menatap dirinya dengan tatapan begitu polos. Ke dua alis Rifa terangkat karena agak kaget.
"Kenapa, Nak?" tanyanya.
Mira meletakkan mainannya begitu saja, lantas dia menghadap sepenuhnya kepada Rifa.
"Mama ada masalah, ya. Sama papa?" tebak Mira, dia sebenarnya takut untuk mengatakan itu sebab dirinya tidak bisa menerima jawaban jika mamanya memang benar memiliki masalah dengan sang papa.
Rifa yang peka jika Mira takut, melemparkan senyumnya. Lantas dia mengusap lembut pipi putrinya.
