Kaila langsung bekerja ke esokan harinya setelah kembali ke Bali, Kaila hanya tak enak membuat papanya sibuk menggantikan dirinya di perusahaan.
Mangkanya Kaila langsung bergerak cepat, sampai di perusahaan dia menemui sang papa langsung ke ruangannya.
Namun, tak segaja Kaila mendengar percakapan Allard dengan seseorang di telepon. Kaila tak tahu pasti dengan siapa Allard bicara, tapi. Karena pintu yang sedikit terbuka dia bisa mendengar dengan jelas apa yang papanya katakan.
Kaila yakin pembicaraan itu sangat rahasia, dia jadi menggerutu.
"Ck, kalau lagi bicara rahasia. Kenapa pintunya nggak ditut––"
"Harusnya kamu lebih hati hati, Dimas. Bagaimana jika Kaila curiga," cakap Allard sukses tertangkap indera pendengaran Kaila.
Dan, pergerakan gadis itu untuk menutup pintu jadi terhenti. Namanya dibawa bawa, tentu saja dirinya akan penasaran. Oleh karena itu, Kaila mendekatkan telinganya ke daun pintu.
