Ke tiganya meninggalkan supermarket dengan perasaan canggung, ralat. Sepertinya hanya Ken dan Kaila yang canggung, sebab Mira tampak asik melahap coklatnya seorang diri.
Hingga sisa sisa coklat dengan berantakan, bahkan gadis kecil itu sesekali bersenandung.
Dia bisa sedikit melupakan rasa kecewanya pada Rifa tadi, entah karena itu karena coklat atau karena kehadiran Kaila.
Tapi, yang pasti. Mira cukup senang.
"Pa, coklatnya enak!" seru Mira dengan semangat empat lima, sembari menunjukkan coklatnya tinggi tinggi pada sang papa.
Melihat senyum manis Mira sudah kembali, hati Ken menghangat. Ken mengusap puncak kepala putrinya dengan lembut, tak lupa senyumnya dia tunjukkan.
"Habiskan!" ujar Ken.
Di belakangnya Kaila masih berjalan dengan diam, dia melihat interaksi dua orang di depannya dengan sesekali tersenyum. Kaila suka kedekatan antara seorang putri dengan sang papa.
Itu membuatnya ingat akan masa kecilnya yang memang lebih dekat dengan papanya.
