Keadaan di rumah itu sangat sepi, Mira yang duduk di ruang tengah hanya bisa diam dengan kepala tertunduk.
Mama dan papanya tak ada yang memiliki inisiatif untuk menemaninya bermain padahal Mira sangat ingin bermain dengan salah satu dari orang tuanya.
Rifa memilih mengurung diri di kamar sebab hingga sampai detik ini Ken masih tak mau berbaikkan dengan dirinya.
Dan, Ken sendiri sudah sejak pagi tadi Ken sudah pergi ke kantor. Dia enggan di rumah karena masih kesal dengan tingkah Rifa waktu di rumah sakit.
Mira lantas bangkit, dia menatap nanar pintu kamar di mana mamanya berada, langkah demi langkah yang dia ambil.
Membawa bocah itu sampai di depan pintu dengan cat berwarna putih gading, walau ragu Mira tetap mengetuk pintu dengan hati hati.
"Ma?"
Awalnya pelan, namun. Karena Rifa tak menggubris, Mira terus mengetuk dan menyerukan nama mamanya.