"Ken, aku minta maaf. Kita udah dateng ke banyak panti asuhan, tapi. Aku belum nemuin bayi yang bisa buat jantungku berdebar," aku Rifa dengan sedih.
Kepalanya tertunduk, wajah lelah Ken sangat kentara. Rifa jadi kasihan, padahal mereka sudah ke sana dan ke sini, jarak yang ditempuh juga tidak dekat.
Rifa jadi tak enak pada Ken, takut Ken kesal. Atau pria itu akan berpikir jika Rif tidak serius, entah bagaimana Rifa harus jelaskan perasaannya yang aneh ini.
Walau ia akan mengadopsi seorang anak, setidaknya dia harus merasakan sesuatu yang menariknya untuk mengadopsi agar dia tidak ragu.
Ken walau lelah tak menunjukkannya dengan jelas, karena memang dasarnya dia adalah pria yang penyabar. Ken mengusap puncak kepala Rifa dengan sayang, melemparkan senyum begitu manis.
Seakan memberitahu Rifa, jika tidak ada masalah. Toh, Ken juga akan selalu sabar menunggu Rifa menemukan bayi yang pas untuk istrinya itu.