Untuk pertama kalinya, ketika Ken pulang ke rumah. Rifa tidak menyambutnya seperti biasa.
Ken menghela napas panjang, dilihatnya ke seluruh penjuru rumah. Sangat sepi, seperti tak ada penghuni di sana.
Lantas, matanya tertuju pada kamar mereka. Rifa pasti ada di sana, dan. Pastinya juga Rifa tahu jika Ken sudah pulang, namun. Rifa malah tak turun untuk sekedar memberikan pelukan hangatnya seperti biasa.
Ah, Ken. Jadi merindukan Rifa yang hangat seperti dulu, entah bagaimana Ken bisa melalui hari hari sulit ini tanpa senyum, dan suara istrinya.
Karena tak ingin terlalu mempermasalahkan Rifa, Ken berusaha mengerti jika wanita itu pasti butuh waktu untuk menerima kenyataan pahit yang menimpa kehidupan mereka.
Secara naluri Ken menuju meja makan, dan di sana sudah terhidang makanan kesukaannya. Ken tersenyum simpul, terlihat asap masih mengepul dari atas masakan, pasti karena Rifa baru selesai memasaknya.
"Kamu masih sama Rifa, tapi. Kenapa harus begini," gumam Ken tak habis pikir.