"Tante," panggil seseorang sukses membuat Wiyana kaget bukan main, dia langsung berbalik badan dan mendapati Ken berdiri di ambang pintu.
Senyum manis Ken, membuat Wiyana ikut tersenyum. Dan, tanpa diduga duga Ken berhambur memeluk Wiyana dengan begitu erat. Seakan jika ia melepaskan pelukan itu, maka Wiyana akan hilang dari pandangan matanya.
Tidak, Ken tidak bisa. Di saat saat begini, dia tengah butuh dukungan banyak orang agar tetap kuat menghadapi masalah besar dalam hidupnya ini.
"Ada apa, Ken?" tanya Wiyana begitu lembut, menyapa gendang telinga Ken.
Ah, Ken sangat merindukan suara selembut ini dari Wiyana. Dulu Ken selalu mendengarkan suara indah Wiyana, rasanya semenjak Wiyana tak lagi di sisinya.
Masalah silih berganti datang menerpa kehidupannya yang tidak bahagia ini, entahlah Ken harus mendeskripsikan perasaannya seperti apa saat ini.
"Ken?" tegur Wiyana, sembari terus mengusap punggung tegap Ken.
