Ke dua wanita itu menoleh sepenuhnya pada Allard, wajah mereka sama sama mengkerut seakan bertanya apa maksud pria itu.
"Apa? Kenapa?" tanya Alea seakan protes.
Tentu saja, dia rasa Kaila tak papa juga pacaran. Lagi pula, gadis itu sudah remaja. Pasti ada keinginan untuknya merasakan yang namanya pacaran.
"Dia masih kecil," kata Allard begitu entengnya, sepertinya Allard lupa jika anak gadisnya kini sudah menduduki kelas tiga SMA. Bukankah itu sudah tak pantas lagi untuk dikatakan anak kecil.
Alea refleks memukul lengan Allard pelan, Allard langsung menatap tak santai pada Alea tidak terima dipukul seperti itu.
"Masih kecil apanya? Dia sudah kelas 12 SMA, udah mau tamat. Dia udah remaja mau beranjak dewasa, Allard!" tegur Alea enggan tegas, sembari mengangkat telunjuknya mengarah ke pada wajah Allard.
